Pengobatan Alternatif H. Kemas Surabaya

Sudah satu bulan lebih kaki saya patah akibat kecelakaan yang cukup lumayan parah, pertama kali kecelakaan dibawa kawan-kawan ke sebuah Rumah Sakit terdekat lokasi kecelakaan. dan yang mengagetkan adalah dokter memvonis patah tulang, rumah sakitpun sedikit ada kendala dan kayaknya menyerah dengan patah tulang yang saya alami. dengan mematok harga yang sangat mahal yang bisa menyakinkan saya sembuh. akhirnya saya sekeluarga dan teman-teman memutuskan untuk berobat jalan saja. seminggu dua minggu tiga minggu sakit ini tak kunjung ada perkembangan sedikitpun. lalu saya dapat kabar dari kawan-kawan rider dari kota sebelah yaitu Surabaya, ada pengobatan alternatif namanya H. Kemas (yg asli surabaya,sidoarjo, pasuruan, gresik, lamongan pasti sudah tahu nama beliau) yang katanya banyak orang cocok disana, bahkan para rider-rider yang memang sering kecelakaan dijalan hampir banyak yang sembuh meskipun di vonis rumah sakit tidak bisa sembuh. akhirnya dengan hati yang serta semangat untuk sembuh tinggi, saya diantar kawan-kawan rider untuk berangkat kesana. dengan menyewa mobil rombongan bersama teman-teman dan adik saya kita meluncur ke Surabaya.

sesampainya di daerah sekitar bunderan waru kami dijemput sebagaian rider surabaya dan diantarkan ke tempat pengobataan alternatif H. Kemas tersebut. waktu pertama kali kesana sya sangat tercengang sekali, kenapa??? pasiennya sangat banyak sekali, dan semuanya rata-rata membawa mobil, sampai tidak ada tempat parkir  lagi untuk mobil kami. perasaan saya mendadak sangat gembira, karena dalam benak saya pengobatan alternatif H. Kemas ini mungkin banyak orang cocok, kalau tidak banyak yang cocok kenapa pasien segini banyaknya. dan anehnya lagi setelah saya ikutan antri disana, pasiennya bukan dari surabaya saja, melainkan dari kota-kota lain juga ada.

pada waktu itu kami tiba disitu sekitar jam 11 siang, dapet kartu antrian nomer 89... WOWWW.. sampai jam berapa nich antrinya. kata orang-orang yang antri disitu "kalau datang kesini tuh pagi-pagi aja mas, biar gak antri lama-lama, wong saya saja dateng jam 9 sampai sekarang belum dipanggil" ujar orang tersebut.

Tiba saatnya saya dipanggil setelah sekitar 5 jaman antri, HAHHH 5 jam!!! ya benar 5 jam. karena saya dipanggil jam setengah 6 sore, keren kan??? hehehehe... dengan tenang saya ceritakan keluhan-keluhan saya secara lengkap yang sudah sebulan lebih gak bisa jalan dan lain sebagainya. dengan tenang beliau memegang kaki saya dan beliau mengambil air mineral dari botol lalu dikumur dan disemprotkan ke kaki saya yang patah disambi dielus-elus pelan. dan dengan tenangnya saya disuruh jalan, saya langsung mengelak "lho pak, saya masih gak bisa jalan" lalu beliau berkata "jangan ngalem, laki kok ngalem.. ayo cepat jalan (dengan nada menyentak), pelan-pelan saja".. dengan rasa sedikit takut saya paksa jalan, dan Ahamdulillahnya pas hari itu, saya bisa berjalan dengan normal, meskipun dengan agak pincang-pincang, dan perasaan saya gembira bukan kepalang.. beliau langsung bilang " udah bisa berjalan gitu lho, kamu itu terlalu ngalem jadi cowok.. pokoknya tiap hari rutinkan jalan sedikit-sedikit keliling kampung biar bisa pulih kembali seperti dahulu"... sungguh sebuah keajaiban bagi saya, Alhamdulillah banget pak kemas, beliau adalah penolongku. dan setelah seminggu saya latih terus berjalan Alhamdulillah sudah sembuh total dan bisa naik motor lagi... hehehe... 

Sedikit cerita aneh dari seorang H. Kemas, di sebelah bangku ada foto kecil beliau pakaian sarjana, dan setelah saya tanya "lho bapak sarjana apa pak??" beliau menjawab "saya seorang dokter mas, tapi memang jauh saya sebelum kuliah kedokteran saya dianugerahi oleh Allah kemampuan bisa menyembuhkan patah pada tubuh, tapi bagaimanapun tetap kita harus berpikir logika, makanya saya tetap sekolah sampai sarjana, dan yang saya pilih adalah kedokteran, dan Alhamdulillah sampai sarjana juga".. lalu saya tanya lagi "kenapa nggak buka praktek dokter pak??" beliau menjawab "sebenarnya dulu pernah mau buka praktek dokter tapi saya tempatkan ditempat lain, tapi saya bingung membagi waktunya, karena disini banyak pasien sekali, kan kasian mereka jauh-jauh dan antri panjang tapi gak jadi saya obati.. akhirnya ya cuman buka pengobatan alternatif ini saja mas, enakan gini mas murni menolong orang, rejeki juga ada saja, orang ngasih gak ngasih gak apa2, yang penting bisa sembuh"... dalam hati saya "mulia benar beliau".. disana memang tidak narif, jadi uang ya saya kasih amplop dan saya berikan beliau pas waktu salaman.

itulah sedkit pengalaman saya dengan pengobatan alternatif H. Kemas.